- Kucing anda mengibas-ngibaskan ekornya kekiri dan kekanan, berarti kucing itu sedang marah atau merasa tidak nyaman.
- Kucing anda mengaruk-garukkan kukunya ke mebel, sandal, cover speaker atau benda lain, berarti dia sedang mengasah kukunya,
- Kucing anda tidur di kamar mandi, kemungkinan dia sedang sakit. Sebaiknya dibawa ke dokter hewan terdekat.
- Kucing anda makan rumput, berarti dia sedang mual. Setelah makan rumput, biasanya kucing itu akan muntah. Jadi, kalau anda menduga kucing anda sudah memakan rumput, jauhkan kucing anda dari permadani Persia warisan nenek atau tumpukan majalah FHM koleksi anda/pasangan anda.
- Telinga kucing anda bergerak ke depan, berarti si kucing sedang excited dan gembira.
- Telinga kucing anda bergerak ke belakang (dan biasannya disertai dengan mengibas-ibaskan ekornya), berarti si kucing sedang bete berat.
- Kucing anda mengesot-esot pada kaki anda, berarti kucing anda mengakui supremasi anda sebagai majikan dan biasanya juga berarti si kucing minta dielus-elus dan/atau diberi makan.
- Kucing jantan mengeong dengan nada yg meliuk-liuk tidak wajar, artinya si kucing cowok sudah kebelet kawin.
- Kucing betina anda menguling-gulingkan badannya di tanah, artinya si kucing cewek sedang birahi.
- Kucing anda menjilati dirinya sendiri,artinya si kucing sedang mandi.
Kamis, 12 Mei 2011
10 Perilaku Kucing Harus Diketahui
Kebiasaan Kucing Kita
Seberapa jauh Anda mengenal kucing Anda? Ternyata ada beberapa fakta menarik yang harus Anda ketahui agar mengenal dengan baik si pussy.
1. Kenapa kucing kadang makan rumput?
Hal tersebut normal, beberapa hewan peliharaan menyukai rasa rumput. Ada banyak teori tentang binatang peliharaan dan rumput, tapi jika hewan peliharaan anda menunjukan selera makan yang aneh (memakan makanan yang tidak biasa, disebut Pica). Bila sampai muntah, segera hubungi dokter hewan Anda secepat mungkin untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Bila kucing yang selama ini banyak mengonsumsi ikan maupun daging, namun tiba-tiba mengonsumsi rumput, ada beberapa kemungkinan, antara lain, mereka merasa lapar, mereka merasa tidak nyaman dan memakan sesuatu yang bisa menolong (kadang-kadang seperti yang dilakukan manusia). Ada teori yang mengatakan bahwa rumput adalah bagian dari diet karnivora – jika mereka memakan mangsa yang lebih kecil, mereka makan seluruh tubuhnya, termasuk isi perut yang penuh dengan rumput.
Kebanyakan kucing biasanya memangsa beberapa mangsa kecil selama melewati harinya. Bagi kucing dan anjing, makanan harus tersedia setiap saat. Ini membantu dalam mengontrol berat badan.
Diet rumah harus tidak terjadi kekurangan gizi. Jika perut mereka kosong, empedu bisa mengalir kembali dan ini dapat mengiritasi. Hal ini bisa mengakibatkan cairan muntahan berwarna kuning jernih
Setiap saat jika hewan peliharaan anda terlihat seperti kurang selera makan, memakan makanan aneh (pica), atau muntah, lebih baik anda periksakan pada dokter hewan. Tersumbatnya saluran pencernaan adalah hal yang serius. Perubahan selera makan atau muntah bisa mengindikasikan suatu penyakit (gagal ginjal, hyperthyroidism, dll), keracunan saluran pencernaan, atau infeksi, itu adalah beberapa kemungkinan. Yang terbaik adalah memeriksakan kucing anda ke dokter hewan.
2. Kenapa kucing kadang mencoba mencakari tempat makannya?
Tidak semua kucing melakukan ini. Hal ini adalah percobaan untuk mengubur berbagai makanan yang tidak termakan disimpan untuk nanti. Pada kucing liar, hal tersebut dilakukan supaya binatang lain tidak dapat mencuri tangkapan mereka.
3. Kenapa kucing kerap mendengkur?
Mekanisme mendengkur secara pasti tidak diketahui. Orang-orang beranggapan kucing mendengkur karena mereka merasa senang, tapi bagaimanapun juga mereka tetap mendengkur ketika mereka kesakitan dan ketakutan
Satu teori mengatakan bahwa mendengkur adalah sinyal sosial, yang berisi pesan mengatakan bahwa kucing membutuhkan bantuan.
4. Kenapa kucing meremas dengan cakar depannya?
Anak kucing suka mencengkeram perut ibunya jika mereka diberi makan. Ini adalah tanda dari kepuasan dan juga membantu mengalirnya air susu ibunya.
5. Kenapa kucingku menggeram bila berhadapan dengan burung?
Banyak kucing melakukan ”percakapan” dengan suara tenang saat mereka mengawasi burung atau mangsa yang lain dari jendela. Ada dua teori mengenai hal ini.
1. Ketika kucing menangkap mangsa mereka akan melakukan gigitan fatal pada leher. Kemungkinan ketika kucing mengawasi mangsa dari jauh, mereka juga menetapkan gigitan mematikan mereka.
2. Kemungkinan juga kucing mengeluarkan suara karena mereka mangalami frustasi karena tidak bisa menangkap mangsanya.
6. Kenapa ada kucing yang suka mengunyah baju?
. Ini diketahui sebagai Pica. Kata Pica berasal dari bahasa latin “magpie”, yang diketahui suka makan hampir segalanya.Penyebabnya, tak seorang pun tahu alasan tepatnya tapi terdapat beberapa teori, kekurangan makanan tertentu, kekurangan serat, mineral atau vitamin dalam diet mereka. Menghisap kain woll kemungkinan karena hasil dari terlalu dini dalam penyapihan, dan melakukan ini sebagai mekanisme menenangkan diri.
Mengisap woll lebih banyak terlihat pada biakan Siamese dan Siamese, karena kemungkinan pengaruh dari komponen genetik.
7. Kenapa kucing membawa pulang binatang mati?
Berburu adalah sifat alamiahnya. Kucingku tidak membutuhkan berburu karena kami memberi makan. Jika sebelumnya induknya mengajarinya berburu, dan membawakan mangsa mati untuk dimakannya. Dan ketika induknya tua, mereka akan membawa pulang mangsa yang terluka dan melakukan pembunuhan terakhir di depan anak kucingnya.
Pemikiran ini terjadi pada kucing kita. Kucing berpikir tentang pemiliknya bahwa pemiliknya adalah seorang pemburu yang tidak kompeten, dan dia mencoba untuk mengajar kita bagaimana berburu. Seperti induk kucing mengajari anaknya.
Teori lain adalah mereka menawarkan binatang mati pada kita. Dikatakan bahwa ini adalah reaksi alami ketika mereka mempersembahkan hewan mati pada kita maka kita akan memuji mereka. Tidak satupun dari kita berharap akan mendapatkan kiriman horor.
8. Kenapa kucing selalu membuat jalan pintas untuk menghindari orang yang tidak menyukai mereka?
Kontak mata secara langsung dengan kucing adalah tanda dari dominasi dan merupakan sikap mengancam buat kucing. Orang yang tidak menyukai kucing menghindari kontak mata dengan kucing, hal itu membuat mereka terlihat menarik dan ”sahabat kucing”
9. Kenapa kucing suka tidur?
Kucing tidur 16 jam sehari, berarti dua kali kebutuhan rata-rata tidur manusia. Mereka berburu untuk mendapatkan makanan, mereka menggunakan energy secara singkat, cepat, sangat akurat dan efisien dalam menangkap mangsa. Dalam bukunya Cat World, Desmond Morris memperkirakan bahwa kucing suka tidur karena tangan mereka sangat efisien dalam bekerja sehingga mereka tidak membutuhkan waktu lebih untuk melakukannya.
10. Kenapa kucing mengubur makanannya?
Ini adalah sifat alamiahnya yang kembali pada masa ketika mereka masih pada dunia liar. Mangsa yang mereka dapat kemudian tidak habis maka mereka mengembunyikannya supaya hewan lain tidak dapat mencurinya.
11. Kenapa kucing selalu mencari perhatian saat seseorang sedang menelepon?
Kucing anda tidak sadar bahwa anda sedang berbicara dengan seseorang di telepon, dia mengira Anda sedang mengajaknya bicara.
12. Kucing kerap mengunyah/menggigiti cakarnya, apakah ini normal?
Beberapa kucing mengunyah dan menggigiti cakar mereka ketika mereka sedang berdandan. Ini adalah cara menyingkirkan pelindung paling luar dari cakarnya.
Menggigit kuku bisa menjadi kebiasaan yang memaksa pada kucing, seperti yang dilakukan oleh manusia, tapi hal itu merupakan kebiasaan normal dari rutinitas mengurus diri.
13. Kenapa kucing terkadang menyusu pada dirinya sendiri?
Pada sudut pandang sendiri, saya tidak mengkhawatirkan hal itu kecuali hal tersebut menyebabkan kerusakan fisik pada dirinya. Saya pernah punya kucing yang memiliki sifat seperti ini. Dia melakukan hal tersebut saat dia stress atau puas dan kelihatannya membuat dia merasa tenang. nantinya, sekitar usia 2 tahun dia akan berheti sendiri. Hal ini seperti anak kecil yang mengisap jempolnya sendiri.
Tapi jika anda memperhatikan atau hal itu membuat kerusakan pada dirinya sendiri, segera hubungi dokter hewan.
(Sumber: Nadia - Cat World: A Feline Encyclopaedia - Desmond Morris - anjingdankucing.com)
Mempersiapkan Kucing Juara
Untuk kontes, ada banyak kelas lomba kucing yang bisa diikuti, diselenggarakan oleh berbagai pihak. Yang pasti, apa pun lombanya, persiapkan dulu kucingnya. Sebab, ketidakmengertian dan ketidaksiapan peserta dalam mempersiapkan kucingnya seringkali menimbulkan masalah, demikian menurut Ir Yulian Susanty, Secretary of National Breeding Committee, Cat Fancy Indonesia.
Yang perlu diperhatikan
Kesehatan. Kucing yang ikut lomba harus sehat, tidak menderita penyakit menular, tidak berkutu, tidak berjamur, dan penyakit kulit lain. Tidak sedang hamil atau menyusui, tidak buta atau juling, dan tak menampakkan tanda-tanda sakit. Berikan vaksinasi lengkap pada kucing seminggu sebelum hari lomba. Biasanya, penyelenggara lomba akan meminta buku bukti vaksinasi dari dokter hewan.
Kebersihan. Faktor ini tak kalah pentingnya, agar kucing tampil cantik. Terutama pada bulu telinga, mata, dan kuku. Jangan sampai ada bintik atau bercak noda pada bulu, khususnya di sekitar anus. Mandikan kucing dan dandani sebelum lomba. Namun, hindarilah penggunaan kosmetik seperti pemakaian bedak berlebih, pengecatan rambut, dan pengeritingan.
Hindari stres. Kucing mudah mengalami stres. Kucing yang stres bisa menggigit dan mencakar juri, keluar arena perlombaan, bahkan mati mendadak. Ini tentu akan mempengaruhi penilaian. Untuk kucing, lomba adalah lingkungan dan situasi yang baru, yang membuatnya merasa kurang nyaman. Bila situasi ini ditambah lagi dengan ramainya penonton yang juga berusaha memegangnya, kucing bisa semakin stres dan penampilannya akan jadi buruk. Menurut Sekretaris Jenderal ICA, Rusmiati S.Kom, MM (Russy), sebaiknya letakkan kucing dalam tempat yang agak tersembunyi. Lalu, secara perlahan sesuaikan dengan suasana lomba, misalnya keluarkan kucing sambil dipangku dan dielus.
Atur waktu. "Di CFI, penyelenggaraan lomba tergantung animo wilayah untuk standar show regional. Biasanya pada tingkat nasional diadakan sebanyak dua kali setahun di Jakarta atau Bogor, sementara pada tingkat internasional sekali setahun," demikian Yulian Susanty. Sedangkan, menurut Russy, ICA mengadakan lomba di setiap cabang. Dalam setahun, ada empat lomba tingkat internasional, dan lebih banyak lomba di tingkat nasional. Maka, pastikan dulu kucing kita akan ikut yang mana. Hubungi organisasi kucing yang biasa menyelenggarakan lomba. Sehingga kita punya cukup waktu untuk mempersiapkan "sang juara".
Kriteria penilaian. Penilaian untuk kucing jenis pedigree (ras) tergantung pada standar masing-masing ras. Untuk house cat (non-pedigree), yang dinilai adalah kesehatan, kebersihan, performance, dan tabiat si kucing. Biasanya kucing yang dilombakan berusia 4 bulan ke atas. Khusus kucing jantan berusia di atas 10 bulan, pastikan tidak terdapat kelainan testikular dan hernia. Indonesia masih menggunakan kriteria lomba Eropa. Misalnya, bentuk kepala yang proporsional, bentuk kuping seperti ras Persia yang harus panjang dan menghadap ke bawah, hidung pesek, serta rahang atas dan bawah rapat.
Organisasi penyayang kucing
Tak ada salahnya bergabung dengan organisasi penyayang kucing agar mendapat informasi lomba yang lengkap dan terbaru.
(Intan Sari Boenarco/Prevention Indonesia)
(Sumber : female.kompas.com)
Hal yang perlu di hindari saat kontes kucing
Sebelum anda mengkuti cat show atau kontes kucing. Anda harus memastikan bahwa kucing anda memenuhi kualifikasi. Biasanya kucing yang memiliki tanda dibawah ini akan langsung didikualifikasi dari kontes.
Nah! Berikut hal-hal yang dapat membuat kucing didiskualifikasi saat cat show. Semoga tidak terjadi pada kucing anda ya:
* Kucing yang terlalu agresif.
* Memiliki kelainan testikular
* Kucing yang sedang sakit
* Kucing yang ditambahi kosmetik
* Kucing yang ada tanda-tanda sakit (walaupun anda merasa tidak sakit)
* Kucing betina Yang sedang menyusui
* Kucing yang sedang mengandung
* Kuku Kucing di amputasi (dicabut)
* Kucing yang tuli
* Kucing yangbuta
Walaupun semua hal diatas tidak 100% tapi Sebagaian besar hal diatas pasti menjadi syarat-syaratnya. Jadi sebaiknya jika anda ingin mengikuti kontes kucing baca baik-baik peraturanya. Hal apa yang akan membuat kucing ada menang, kalah atau bahkan didiskualifikasi.
kan nggak lucu saat anda mengikuti lomba. Panitia mengtakan “maaf pak/bu kucing anda tidak memenuhi syarat dari kami silahkan dicoba lain kali saja”. Busyet betapa malunya itu, apalagi terjadi di depan umum. Orang-orang pasti akan mengatakan “Aduh kasihan tuh kucing punya majikan kok nggak becus.”
Ya udah! bagi anda yang sedang mengikuti cat show saya doakan berhasil
(Sumber: kucing.web.id)
Organisasi penyayang kucing
Tak ada salahnya bergabung dengan organisasi penyayang kucing agar mendapat informasi lomba yang lengkap dan terbaru.
(Intan Sari Boenarco/Prevention Indonesia)
(Sumber : female.kompas.com)
Hal yang perlu di hindari saat kontes kucing
Sebelum anda mengkuti cat show atau kontes kucing. Anda harus memastikan bahwa kucing anda memenuhi kualifikasi. Biasanya kucing yang memiliki tanda dibawah ini akan langsung didikualifikasi dari kontes.
Nah! Berikut hal-hal yang dapat membuat kucing didiskualifikasi saat cat show. Semoga tidak terjadi pada kucing anda ya:
* Kucing yang terlalu agresif.
* Memiliki kelainan testikular
* Kucing yang sedang sakit
* Kucing yang ditambahi kosmetik
* Kucing yang ada tanda-tanda sakit (walaupun anda merasa tidak sakit)
* Kucing betina Yang sedang menyusui
* Kucing yang sedang mengandung
* Kuku Kucing di amputasi (dicabut)
* Kucing yang tuli
* Kucing yangbuta
Walaupun semua hal diatas tidak 100% tapi Sebagaian besar hal diatas pasti menjadi syarat-syaratnya. Jadi sebaiknya jika anda ingin mengikuti kontes kucing baca baik-baik peraturanya. Hal apa yang akan membuat kucing ada menang, kalah atau bahkan didiskualifikasi.
kan nggak lucu saat anda mengikuti lomba. Panitia mengtakan “maaf pak/bu kucing anda tidak memenuhi syarat dari kami silahkan dicoba lain kali saja”. Busyet betapa malunya itu, apalagi terjadi di depan umum. Orang-orang pasti akan mengatakan “Aduh kasihan tuh kucing punya majikan kok nggak becus.”
Ya udah! bagi anda yang sedang mengikuti cat show saya doakan berhasil
(Sumber: kucing.web.id)
Metode Perkawinan kucing Persia
Pemilik kucing persia harus mengetahui dan selalu mengontrol karakter dan keadaan kucingnya apalagi ketika kucing tersebut sedang birahi, hal ini dilakukan untuk menghindari perkawinan inbreeding dan dapat menangani perkawinan secara benar.
Masa birahi
Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan dimana berlangsung selama 7-10 hari, dan siklus birahi akan berulang setelah 1,2-3 bulan. Tanda kucing betina birahi antara lain suara menjadi berat dan keras, suka berguling- guling, agresif, dan nafsu makan menurun.
Kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan sebelum berumur 1 tahun dengan berat minimum 6 pound (sekitar 2,7 kilo). Pemilik perlu memperhatikan timbulnya pyometra sehingga menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali.
Pyometra adalah infeksi uterus karena penumpukan hormone progesterone, dan berakibat adanya penebalan dinding uterus dan berpotensi tumbuhnya bakteri, dan jika terjadi pyometra maka harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian.
Pemilik kucing harus selalu memperhatikan kesehatan kucing persia miliknya karena ini merupakan prioritas utama sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa menyusui dan membesarkan anak-anaknya sebelum anaknya lepas sapih (umur 3 bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. Formula minimum untuk periode re-breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.
Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi yaitu suara mulai keras, suka mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya.
Pemeriksaan sebelum perkawinan
Dilakukan pemeriksaan terutama pada kucing betina, yaitu :
* Vaksinasi
Tujuan vaksinasi adalah agar anak yang dilahirkan bisa memperoleh nutrisi yang baik dari induk yang bebas penyakit, sehingga anaknya bisa gemuk dan sehat.
* Pemberian obat cacing
Tujuannya adalah agar anak kucing yang dilahirkan tidak cacingan.
* Kondisi kesehatan
Sebelum dikawinkan kucing betina harus dipastikan dalam keadaan sehat, tidak kurus, kulit dan bulu tidak bermasalah. Tujuannya agar proses perkawianan lancer, proses persalinan lancar, dan anak yang dilahirkan tidak mengalami masalah akibat tertular penyakit dari induknya.
Kucing jantan hanya diperiksa seperti biasanya (general checkup).
Proses perkawinan
Cara mengawinkan kucing Persia :
* Kucing jantan dan betina didekatkan tetapi tidak dalam satu kandang. Proses ini sebagai pengenalan dan penentuan proses selanjutnya. Jika berjalan lancar maka membutuhkan waktu antara 1-2 hari.
* Proses perkawinan dapat dilangsungkan dan biasanya berjalan secara alami. Pejantan akan mendekati betina, menciumi kemaluan betina, mulai menaiki sambil menggigit tengkuk betina, dan berlangsunglah perkawinan. Saat berlangsung penetrasi, biasanya betina mengerang keras lalu berguling dan sambil menjilati kemaluannya.
* Ada kalanya betina sulit dikawini pejantan karena salah posisi (miring, terlentang, pinggul tidak diangkat). Jika hal ini terjadi maka kita dapat membantunya dengan memegang betina pada posisi yang benar. Keberhasilan proses ini tergantung pada kemauan, kemampuan, pengalaman, dan kesabaran pejantan menghadapi betina.
Proses kedua dan ketiga akan berlangsung 2-7 hari dan setelah itu pejantan dan betina bisa dipisahkan.
Sebaiknya mating dilakukan 3-4 kali per hari dalam jangka waktu 2-3 hari berturutan, setelah itu pisahkan pejantan dan betinanya sampai kita yakin terjadinya kehamilan. Bila proses kehamilan gagal biasanya betina akan mengalami estrus lagi. Sebaiknya proses perkawinan juga diawasi, paling tidak kita menyaksikan bahwa proses tersebut berhasil yang ditandai dengan betina yang berguling-guling dan marah bila didekati oleh pejantannya.
Tidak seperti breeding pada anjing, telur kucing akan dijatuhkan setelah proses breeding terjadi dan semuanya dijatuhkan sekaligus. Oleh karena itu betina akan berguling-guling dalam rangka menjatuhkan telurnya agar bisa bertemu dengan sperma yang ditinggalkan pejantannya.
Biasanya (tidak selalu) dalam 24 jam atau 48 jam setelah proses matting, betina akan berhenti memberikan tanda2 birahinya (berteriak2, berguling-guling, merintih2). Ini menandakan bahwa proses pembuahan telah terjadi. Dan kemudian dalam hari ke 21 sudah bisa di cek apakah puting susunya membesar dan berubah warna menjadi pink. Pada beberapa kucing Persia, perubahan bisa saja terjadi pada 1 bulan pertama atau bahkan pada minggu ke 6.
Kadang-kadang antara hari ke 21-28, betina menunjukkan gejala2 heat lagi yang terjadi karena perubahan hormonal. Atau juga terjadi pada minggu ke 6 dimana dia mulai merasakan pergerakan anak didalam perutnya. Pada masa ini, biasanya dia akan mencari tempat untuk sembunyi untuk melahirkan. Pastikan bahwa tersedia tempat yang tenang dari gangguan kucing lain sebelum proses kelahiran terjadi.
Kucing betina biasanya mengalami masa kehamilan antara 59-68 hari. Untuk mempermudah perhitungan, kita bisa mengambil angka rata2 63-65 hari dihitung dari hari pertama kita mulai mengawinkan (asumsi terjadi pembuahan pada hari pertama). Gunakan calendar untuk menandai masa kawin dan kemungkinan masa kelahiran. Hal sangat penting bagi kita sebagai pemilik untuk mengevaluasi kondisi kehamilan terutama menjelang minggu-minggu terakhir. Diskusikan perkembangan dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatannya.
(Sumber: vet-klinik.com)
Memilih Kucing Persia Sebagai Indukan
Sebelum kita membeli atau memelihara kucing persia, banyak hal yang harus dipikirkan sebelum mulai untuk membiakan kucing, terutama kucing persia. Keputusan untuk mengawinkan kucing ini harus benar benar dipertimbangkan dengan matang. Tujuan pembiak harus jelas, apakah ingin mendapatkan persia juara (show quality) atau sekedar kualitas biasa (pet quality). Perencanaan lokasi pembiakan juga harus sudah ditetapkan, merawat induk nanti yang bunting dan mengurus anak kucing bukanlah pekerjaan yang gampang. Selain itu harus telaten dan sabar, juga perlu dilakukan dengan rasa kasih sayang dan tanggung jawab.
Ada tiga standar kualitas kucing yang dikategorikan oleh organisasi penggemar kucing. Ketiga standar kualitas ini bisa dijadikan acuan atau panduan dalam memilih dan membeli kucing Persia. Standar kualitas ini didasarkan pada tujuan pemeliharaan kucing itu sendiri.
1. Pet quality
Adalah kucing yang tidak seluruhnya memenuhi standar, baik kesempurnaan genetic, warna, maupun bentuk tubuhnya. Umumnya kucing seperti ini dipelihara hanya sebagai kesenangan.
2. Breed Quality
Berbeda dengan pet quality yang hanya dipelihara untuk kesenangan, kucing breed quality merupakan kucing berkualitas yang bisa dijadikan induk. Kucing breed quality ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan pet quality, tetapi lebih rendah daripada show quality.
kucing persia
3. Show Quality
Kucing standar show quality adalah kucing yang sejak kecil telah menunjukkan kualitas terbaik dibandingkan dengan kucing lain, sehingga breeder (cattery) mengkategorikan sebagai sebagai kucing kontes dan menjualnya dengan harga paling mahal.
a. Jenis Kelamin
Sebenarnya pemilihan kucing berdasarkan jenis kelamin sangat tergantung dari keinginan atau minat kita. Perbedaan jenis kelamin kucing mudah diketahui. Jika jarak antara anus dan lubang kelamin agak jauh dan lubang kelamin berbentuk bulat, bisa dipastikan kucing tersebut adalah jantan. Pada betina lubang kelamin tersebut berbentuk memanjang atau membentuk celah.
b. Umur
Pemula disarankan membeli dan memelihara kucing yang masih anakan. Umumnya, anak kucing lebih cepat beradaptasi dibandingkan dengan kucing dewasa. Disamping itu tingkah laku lebih lucu dan menggemaskan, sehingga lebih menyenangkan pemiliknya dalam memahami karakter kucing Persia. Idealnya anak kucing yang dibeli berumur 10-12 minggu, yaitu telah disapih dari induknya dan sudah mandiri.
c. Mencermati kondisi
Sebaiknya menanyakan kondisi kucing pada pembiak tentang kesehatan atau penyakit bawaan. Tanyakan pula kartu vaksinasi. Di cek pula kondisi berat badannya serta kelengkapan organ-organnya
Untuk mendapatkan indukan baik kita harus jeli dalam memilih indukan yang baik seperti :
a. Badan atau Body
Sebaiknya memilih tipe Cobby, yaitu berkaki pendek dan besar, pundak lebar dan kepala melingkar. Dada kucing persia lebar dan dalam. Punggung rata dan lebar dengan tulang yang pendek dan besar. Bahu dan pinggulnya lebarnya sama. Perut berukuran kecil. Otot-ototnya keras dan berkembang dengan baik.
b. Mata
Kucing harus memiliki sepasang mata yang bulat dan besar, terbuka lebar, berwarna cerah dan penglihatannya tajam.
c. Hidung
Hidungnya harus pesek atau pendek, berukuran kecil melebar, dan mendongak ke atas. Di bagian pangkal hidung tampak ada belahan.
d. Telinga
Telinga kucing harus kecil dengan ujung membulat. Jarak antar telinga relatif jauh. Pangkal telinga tidak terlalu terbuka, sedangkan ujungnya melengkung dan menghadap ke bawah.
e. Kepala
Kucing persia memiliki kepala yang berukuran relatif besar atau padat dan melingkar. Struktur tulang wajah atau tengkorak besar, kokoh, dan melingkar. Sementara itu, dagunya bulat, kuat, dan tidak terlalu rendah. Rahangnya besar dan kuat yang ditopang oleh leher yang kuat, pendek, tebal, gigi rapi dan bersih dan under bite tidak lebih dari 2 mm
f. Ekor
Kucing persia memiliki ekor yang pendek, tebal, dan lurus. Ekor yang proposianal atau ideal adalah jika dilipat ke depan dari pangkalnya, ujungnya akan tepat di tengah tengah perutnya. Disamping itu pangkal ekor tidak kaku dan membentuk sudut yang lebih rendah daripada punggungnya.
Selain itu ada beberapa sarat yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kucing persia yang dijadikan indukan
a. Surat silsilah
surat silsilah adalah surat yang memuat asal-usul kucing. Pada surat silsilah tersebut dicantumkan data induk jantan dan betina 2-4 generasi. Surat juga harus dilengkapi dengan prestasi yang pernah diraih oleh induk. Surat silsilah berguna untuk menjamin keaslian jenis kucing ras.
b. Surat registrasi dan cat ID
surat registrasi menunjukan bahwa kucing persia bersangkutan berasal dari keturunan murni nenek moyangnya, memiliki silsilah yang jelas, serta sudah didaftarkan oleh pembiak atau breeder. Surat tersebut harus dikeluarkan oleh organisasi cat club yang ada di negara bersangkutan
c. Sertifikat Vaksinasi
Sertifikat ini mengindikasikan bahwa hewan tersebut sudah pernah divaksin untuk mencegah penyakit.
(Sumber: vet-klinik.com)
Kucing Busok, Ras Asli Indonesia
Demam kucing melanda Indonesia, begitulah trade mark saat ini. Dalam dua dekade terakhir saja, hampir di seluruh kota besar di Indonesia marak digelar cat show. Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan beberapa kota besar lainnya banyak diadakan pagelaran akbar tentang kucing yang menyajikan acara kontes kucing yang menganugerahkan gelar “cat of the year award”, bukan itu saja ada juga fashion show ala kucing, lomba foto unik dengan kucing dan beragam bazaar kucing yang pesertanya kucing-kucing ras baik Persia, Angora hingga mix (campuran). Terlebih lagi dibogor dan Jakarta spinx kucing asli dari negeri pyramid juga ada yang dibeli oleh para cat lovers. Tidak tanggung-tanggung harga satu kucing asal negeri firaun ini bisa mencapai 60-jutaan atau setara dengan harga sebuah mobil.
Begitu fantastisnya, hoby bisa membuat para cat lovers merogoh kantongnya jutaan hingga puluhan juta rupiah hanya untuk hewan yang mereka sayangi. Bukan hanya itu saja, mereka (red. Cat lovers) sanggup memburu hingga ke manca negara sekalipun untuk hobinya. Namun sedikit para cat lovers yang mau melirik kucing asli Indonesia. Tidak tahu alasannya apa, apakah kucing kita bukan kucing Ras yang mempunyai bulu tebal, kurang imut atau banyak lagi alasan yang masih menjadi misteri.
Tidak semua orang Indonesia menyadari bahwa negaranya adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Padahal beberapa spesies flora dan fauna baru banyak ditemukan di negara kita. National Geografic saja sekarang lagi memburu wilayah Papua daerah paling timur negara kita untuk mencari spesies baru ular dan reptile. Begitu pula kucing, sifat geografi negara kepulauan menyebabkan ada sekumpulan kucing yang berkembangbiak disebuah pulau kecil. Perkembangbiakan tersebut berlangsung terus menerus dan kemurnian genetiknya secara alami tanpa campuran gen dari kucing-kucing lain.
Yang pasti, negara tercinta ini mempunyai satu ras kucing asli. Bukan ras “kampung” yang sering berkeliaran di pasar-pasar. Bukan juga ras Javanese atau balinese yang menggunakan nama pulau di negara kita. Ras kucing asli Indonesia ini bernama kucing Raas, yang hampir mirip dengan Russian Blue yang warna bulu diseluruh tubuhnya berwarna abu-abu yang hidup dan berkembang biak di Madura.
Asal usul
Tidak semua orang Indonesia menyadari bahwa negaranya adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Padahal beberapa spesies flora dan fauna baru banyak ditemukan di negara kita. National Geografic saja sekarang lagi memburu wilayah Papua daerah paling timur negara kita untuk mencari spesies baru ular dan reptile. Begitu pula kucing, sifat geografi negara kepulauan menyebabkan ada sekumpulan kucing yang berkembangbiak disebuah pulau kecil. Perkembangbiakan tersebut berlangsung terus menerus dan kemurnian genetiknya secara alami tanpa campuran gen dari kucing-kucing lain.
Yang pasti, negara tercinta ini mempunyai satu ras kucing asli. Bukan ras “kampung” yang sering berkeliaran di pasar-pasar. Bukan juga ras Javanese atau balinese yang menggunakan nama pulau di negara kita. Ras kucing asli Indonesia ini bernama kucing Raas, yang hampir mirip dengan Russian Blue yang warna bulu diseluruh tubuhnya berwarna abu-abu yang hidup dan berkembang biak di Madura.
Asal usul
(foto : pulauraas.com)
Diduga kuat, kucing madura — asalnya memang dari Pulau Raas — sebagai meong asli Indonesia. Seperti halnya ras anjing Kintamani yang awalnya hanya berkembangbiak di pulau Bali, kucing madura juga berkembang biak di sebuah pulau kecil bernama Raas yang terletak di sebelah timur pulau Madura.
Karakteristik
Kucing madura mempunyai ciri yang sangat menonjol, yakni kemiripan bentuk muka dan postur tubuh dengan leopard dan kucing hutan. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada kucing kampung biasa. Saat ini telah diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing raas, yaitu : buso dan kecubung. Buso adalah bahasa setempat untuk warna abu-abu kebiruan polos (blue) seperti yang terdapat pada ras rusian blue atau british shorthair. Sedangkan kecubung adalah istilah setempat yang diberikan bagi kucing yang berwarna coklat mirip warna kucing myanmar. Sayangnya, kucing dengan bulu warna kecubung memiliki bentuk wajah yang mirip dengan kucing kampung, yaitu lebih oval.
Kucing madura ini memiliki ekor dengan panjang yang sedang, tetapi bengkok di ujungnya (kinky tail). Bentuk ekor yang bengkok ini menegaskan kucing madura adalah kucing Asia. Eropa telah lama mengeliminasi kucing dengan ekor bengkok karena dianggap cacat.
Di Pulau Ra’as sendiri diperkirakan jumlah kucing ini tidak sampai 100 ekor. Langkanya kucing ini karena tingkat kematian yang sangat tinggi, baik di Pulau Ra’as maupun di Madura. Lagi pula kucing jantan yang dibawa keluar Pulau Ra’as umumnya telah dikebiri terlebih dulu sehingga tidak ada pembiakan terjadi di luar Pulau Ra’as.
Informasi mengenai keberadaan kucing Raas telah menarik perhatian dua klub penggemar kucing yang ada di Indonesia. Masing-masing klub ini menginginkan agar kelestarian kucing tersebut tetap terjaga dan menjadikan kucing Raas sebagai ras kucing yang diakui masyarakat perkucingan dunia. Cita-cita ini memerlukan perjuangan yang sangat berat dan memerlukan waktu bertahun-tahun. Diperlukan program pengembangbiakan kucing yang ketat dan terencana untuk menghilangkan atau meminimalkan cacat genetik sekaligus menstabilkan sifat-sifat genetik yang merupakan ciri khas.
Adat istiadat dan kepercayaan setempat mendukung kemurnian ras kucing ini. Kucing ini ternyata merupakan komoditi penting bagi pejabat maupun pemuka di daerah, karena mempunyai arti dan nilai khusus.
Perkembangbiakannya hanya terjadi di pulau Raas dan sangat dilindungi oleh penduduk setempat. Hanya kucing jantan yang telah dikebiri yang diizinkan untuk dibawa keluar pulau. Kelahiran anak kucing warna abu-abu selalu dinantikan untuk diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang tertentu ataupun penyayang kucing karena memang sangat diminati.
Dengan adanya perlakuan khusus dari penduduk setempat dalam hal penyebarannya keluar pulau Raas, kemungkinan besar tidak akan terjadi perkembangbiakannya atau persilangan dengan kucing lain ditempat yang baru. Tetapi perkembanganbiakan yang terjadi di pulau Raas itu sendiri belum dapat dipastikan, karena diduga terjadi secara alami tanpa adanya pengawasan atau perlakuan khusus dalam pembiakannya.
Kita berharap semoga kucing Ra’as ini akan menjadi kucing ras asli Indonesia yang mampu menghiasi setiap pagelaran akbar cat show. Semoga saja.
Karakteristik
Kucing madura mempunyai ciri yang sangat menonjol, yakni kemiripan bentuk muka dan postur tubuh dengan leopard dan kucing hutan. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada kucing kampung biasa. Saat ini telah diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing raas, yaitu : buso dan kecubung. Buso adalah bahasa setempat untuk warna abu-abu kebiruan polos (blue) seperti yang terdapat pada ras rusian blue atau british shorthair. Sedangkan kecubung adalah istilah setempat yang diberikan bagi kucing yang berwarna coklat mirip warna kucing myanmar. Sayangnya, kucing dengan bulu warna kecubung memiliki bentuk wajah yang mirip dengan kucing kampung, yaitu lebih oval.
Kucing madura ini memiliki ekor dengan panjang yang sedang, tetapi bengkok di ujungnya (kinky tail). Bentuk ekor yang bengkok ini menegaskan kucing madura adalah kucing Asia. Eropa telah lama mengeliminasi kucing dengan ekor bengkok karena dianggap cacat.
Di Pulau Ra’as sendiri diperkirakan jumlah kucing ini tidak sampai 100 ekor. Langkanya kucing ini karena tingkat kematian yang sangat tinggi, baik di Pulau Ra’as maupun di Madura. Lagi pula kucing jantan yang dibawa keluar Pulau Ra’as umumnya telah dikebiri terlebih dulu sehingga tidak ada pembiakan terjadi di luar Pulau Ra’as.
Informasi mengenai keberadaan kucing Raas telah menarik perhatian dua klub penggemar kucing yang ada di Indonesia. Masing-masing klub ini menginginkan agar kelestarian kucing tersebut tetap terjaga dan menjadikan kucing Raas sebagai ras kucing yang diakui masyarakat perkucingan dunia. Cita-cita ini memerlukan perjuangan yang sangat berat dan memerlukan waktu bertahun-tahun. Diperlukan program pengembangbiakan kucing yang ketat dan terencana untuk menghilangkan atau meminimalkan cacat genetik sekaligus menstabilkan sifat-sifat genetik yang merupakan ciri khas.
Adat istiadat dan kepercayaan setempat mendukung kemurnian ras kucing ini. Kucing ini ternyata merupakan komoditi penting bagi pejabat maupun pemuka di daerah, karena mempunyai arti dan nilai khusus.
Perkembangbiakannya hanya terjadi di pulau Raas dan sangat dilindungi oleh penduduk setempat. Hanya kucing jantan yang telah dikebiri yang diizinkan untuk dibawa keluar pulau. Kelahiran anak kucing warna abu-abu selalu dinantikan untuk diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang tertentu ataupun penyayang kucing karena memang sangat diminati.
Dengan adanya perlakuan khusus dari penduduk setempat dalam hal penyebarannya keluar pulau Raas, kemungkinan besar tidak akan terjadi perkembangbiakannya atau persilangan dengan kucing lain ditempat yang baru. Tetapi perkembanganbiakan yang terjadi di pulau Raas itu sendiri belum dapat dipastikan, karena diduga terjadi secara alami tanpa adanya pengawasan atau perlakuan khusus dalam pembiakannya.
Kita berharap semoga kucing Ra’as ini akan menjadi kucing ras asli Indonesia yang mampu menghiasi setiap pagelaran akbar cat show. Semoga saja.
(sumber: pulauraas.com)
Tulisan lain tentang Kucing Busok atau Kucing Raas Madura
Kucing Raas
(foto : pulauraas.com)
Dinamakan kucing Raas karena kucing ini hanya berada atau berasal dari Pulau Raas. Pulau Raas adalah salah satu pulau di sekitar pulau madura sebelah timur. Namun di pulau Raas sendiri, kucing ini lebih dikenal sebagai kucing Busok. Kucing ini juga sempat dibawa keluar pulau Raas dan ditemukan di Sumenep. Kucing ini sebetulnya punya peluang untuk menjadi kucing ras karena berada pada lingkungan terbatas dengan pola perkawinan tertentu sehingga terbentuk penampilan yang khas.
Kepercayaan
Kucing ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib atau berhubungan dengan kekuatan mistis. Warga pulau Raas ada yang meyakini kelahiran kucing Raas ini berkaitan dengan kekuatan mistik. Kucing Busok merupakan hasil perkawinan dari kucing betina warna apa saja dengan kucing Pitua atau kucing bertanduk. Masyarakat percaya kucing ini hanya dapat dilihat oleh anak (belum akil balig) yang notabene “belum mempunyai dosa”. Masyarakat juga percaya kucing ini dijumpai di kawasan sekitar kuburan.
Karena kepercayaan di atas maka banyak warga lebih memilih memelihara kucing betina dengan harapan dikawin kucing Pitua dan melahirkan kucing Busok. Selain itu bila sudah mempunyai kucing Busok mereka lebih memilih mengebiri kucing Busok agar tidak hilang karena terpikat dengan betina lain. Masyarakat juga percaya bahwa kucing Busok tidak dapat melahirkan keturuan kucing Busok yang berwarna abu-abu. Selain itu masyarakat percaya bila memelihara Busok, maka pemilik akan mendapat kelimpahan rejeki atau keberuntungan.
Kenyataan bahwa semua kucing Busok dikastrasi atau dikebiri oleh pemiliknya tersebut membuat kucing Busok tidak mempunyai jalur keturunan yang jelas dan konsisten, sehingga sulit utuk melahirkan bangsa kucing yang mempunyai ciri-ciri yang khas, yang untuk kemudian dapat diakui sebagai bangsa kucing tersendiri. Meskipun juga banyak orang tertarik dengan keberadaan kucing Busok, sehingga berusaha keras untuk memilikinya termasuk warga asing. Namun demikian faktor kepercayaan mistis tersebut yang membuat kucing Busok tetap berada di pulau Raas.
Tampilan umum mirip seperti kucing korat atau kucing Turkish angora dengan rambut berwarna abu-abu pada hampir seluruh bagian tubuh. Bentuk tubuh sebagaimana kucing lokal lain. Ada kecenderungan kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Bentuk kepala dengan hidung berukuran sedang. Warna cuping hidung hitam. Telinga berdiri tegak ke arah depan seperti kucing Turkish angora terkesan waspada, berukuran sedang dengan ujung telinga agak runcing.
Kucing Raas mempunyai warna mata hijau tua atau hijau gelap, tidak seperti Turkish angora atau Korat yang mempunyai warna mata hijau terang. Mata tidak begitu lebar dan berbentuk oval.
Rambut kucing Raas pendek dan halus. Rambut kucing ini berwarna abu-abu pada sebagian besar tubuhnya. Sementara bagian bawah tubuh, dada atau perut terdapat warna putih dengan batas yang tidak jelas.
Seandainya kucing Raas atau Busok ini dipelihara dan dikawinkan dengan baik dalam waktu tidak terlalu lama akan terbentuk ras kucing yang khas Indonesia, karena kucing Raas mempuyai peluang untuk itu.
Kepercayaan
Kucing ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib atau berhubungan dengan kekuatan mistis. Warga pulau Raas ada yang meyakini kelahiran kucing Raas ini berkaitan dengan kekuatan mistik. Kucing Busok merupakan hasil perkawinan dari kucing betina warna apa saja dengan kucing Pitua atau kucing bertanduk. Masyarakat percaya kucing ini hanya dapat dilihat oleh anak (belum akil balig) yang notabene “belum mempunyai dosa”. Masyarakat juga percaya kucing ini dijumpai di kawasan sekitar kuburan.
Karena kepercayaan di atas maka banyak warga lebih memilih memelihara kucing betina dengan harapan dikawin kucing Pitua dan melahirkan kucing Busok. Selain itu bila sudah mempunyai kucing Busok mereka lebih memilih mengebiri kucing Busok agar tidak hilang karena terpikat dengan betina lain. Masyarakat juga percaya bahwa kucing Busok tidak dapat melahirkan keturuan kucing Busok yang berwarna abu-abu. Selain itu masyarakat percaya bila memelihara Busok, maka pemilik akan mendapat kelimpahan rejeki atau keberuntungan.
Kenyataan bahwa semua kucing Busok dikastrasi atau dikebiri oleh pemiliknya tersebut membuat kucing Busok tidak mempunyai jalur keturunan yang jelas dan konsisten, sehingga sulit utuk melahirkan bangsa kucing yang mempunyai ciri-ciri yang khas, yang untuk kemudian dapat diakui sebagai bangsa kucing tersendiri. Meskipun juga banyak orang tertarik dengan keberadaan kucing Busok, sehingga berusaha keras untuk memilikinya termasuk warga asing. Namun demikian faktor kepercayaan mistis tersebut yang membuat kucing Busok tetap berada di pulau Raas.
Tampilan umum mirip seperti kucing korat atau kucing Turkish angora dengan rambut berwarna abu-abu pada hampir seluruh bagian tubuh. Bentuk tubuh sebagaimana kucing lokal lain. Ada kecenderungan kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Bentuk kepala dengan hidung berukuran sedang. Warna cuping hidung hitam. Telinga berdiri tegak ke arah depan seperti kucing Turkish angora terkesan waspada, berukuran sedang dengan ujung telinga agak runcing.
Kucing Raas mempunyai warna mata hijau tua atau hijau gelap, tidak seperti Turkish angora atau Korat yang mempunyai warna mata hijau terang. Mata tidak begitu lebar dan berbentuk oval.
Rambut kucing Raas pendek dan halus. Rambut kucing ini berwarna abu-abu pada sebagian besar tubuhnya. Sementara bagian bawah tubuh, dada atau perut terdapat warna putih dengan batas yang tidak jelas.
Seandainya kucing Raas atau Busok ini dipelihara dan dikawinkan dengan baik dalam waktu tidak terlalu lama akan terbentuk ras kucing yang khas Indonesia, karena kucing Raas mempuyai peluang untuk itu.
(sumber dan foto : triakoso.wordpress)
Kucing juga bisa tertular Rabies
Tahukah anda bahwa rabies adalah salah satu penyakit kucing yang paling berbahaya. Sebagian besar dari anda pasti sudah tahu bahwa rabies adalah penyakit anjing gila. Tapi saya yakin sebagian besar dari anda tidak tahu bahwa rabies juga dapat menular pada kucing. Well, sebenarnya bukan hanya kucing saja! semua makhluk hidup berdarah panas termasuk manusia juga dapat terkena.
Jadi jika kucing anda terkena penyakit rabies, Dan anda tergigit olehnya. Saat itu boleh dikatakan harapan untuk hidup sudah tidak ada. Tragisnya anda akan mati dengan penderitaan yang teramat sangat sakit. begitu juga nasih kucing yang menulari anda rabies.
Gejala Rabies pada kucing maupun hewan lainnya dibagi menjadi 3
1. Rabies membabi buta
Dulu rabies jenis ini disebut hidropobia (takut air) mengapa demikian? karena jika terkena kucing akan tampak kehausan. Namun saat kita beri air, ototnya akan kejang-kejang seolah-olah takut air
Sedangkan gejala rabies jenis ini biasanya adalah
* Cenderung berlarian kesana-kemari
* Terlihat seperti gelisah namun tidak tahu apa penyebabnya
* Mudah sekali terangsang
* Seringkali bereaksi tidak wajar seperti menyerang dan menggigit sesuatu yang bergerak
Air liur kucing jika terkena penyakit kucing ini akan mengandung banyak virus rabies. Dan jika sampai anda tergigit. Wah pokoknya gawat deh!
* Cenderung berlarian kesana-kemari
* Terlihat seperti gelisah namun tidak tahu apa penyebabnya
* Mudah sekali terangsang
* Seringkali bereaksi tidak wajar seperti menyerang dan menggigit sesuatu yang bergerak
Air liur kucing jika terkena penyakit kucing ini akan mengandung banyak virus rabies. Dan jika sampai anda tergigit. Wah pokoknya gawat deh!
2. Rabies Diam
Gejala rabies jenis ini sangat bertolak belakang dengan jenis rabies membabi buta. Kuicng yang menderita jenis ini akan cenderung untuk diam. Sedangkan gejala-gejala lainnya adalah kehilangan vitalitas, suka menyendiri dan bersembunyi, sulit untuk terangsang, Kadang-kadang mengalami kelumpuhan, tubuhnya sering gemetar, bersikap apatis
3. Rabies Tanpa Bentuk
Walaupun dinamakan rabies tanpa bentuk namun bukan berarti tidak ada gejal-gejalanya. Seperti kata Shakespere “Apalah artinya sebuah nama”.
Gejala yang sering terjadi pada jenis rabies ini adalah sering mengalami gatal, kaku, sapsmus (kejang otot) dan sembelit.
Gejala Rabies padan MANUSIA
Nah 3 hal diataslah gejala-gejala umum pada kucing yang menderita penyakit rabies. Nah sedangkan untuk manusia yang terkena rabies (setelah digigit kucing atau makhuluk berdarah panas lainnya) akan memperlihatkan gejala-gejala semacam ini.
* hati cenderung gelisah namun tidak tahu penyebabnya apa
* Luka bekas gigitan terasa nyeri
* Selain itu luka akan bengkak dan berwarna merah
* terjadi kontrasksi otot dan kejang-kejang
* sakit pada kepala
* sulit berbicara
(Sumber : blogcatalog.com)
Jadwal Vaksin Pada Kucing
Pada hari Senin, Citra begitu pulang sekolah mendapati kucingnya dalam kondisi mati. Sedih sekali dia, padahal pagi harinya dia mendapati kucingnya masih bermain dengan dia, hanya dia ingat kalau makannya tidak habis. Dia tanya ke Ibunya, kenapa kucingnya mati. Ibunya cerita sebelumnya kucingnya muntah-muntah dan diare yang hebat, setelah itu kucingnya tidak mau makan.
Bisa jadi Beno, begitu Citra memanggilnya kucingnya terkena Panleucopemia.
Kejadian di atas banyak terjadi dan dialami bagi pecinta hewan peliharaan kucing. Itu sebabnya pencegahan dengan cara vaksinasi harus dilakukan pada kucing.
Apa pengertian vaksinasi ?
Vaksinasi merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan agar hewan menjadi kebal terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksin adalah mikroorganisme berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan. Hewan kesayangan yang divaksinasi akan mendapatkan kekebalan terhadap bakteri atau virus. Zat kebal (antibodi) dapat menurun dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu dilakukan vaksinasi ulangan.
Kapan dilakukan vaksinasi ?
Apabila usia kucing mencapai umur 8-9 minggu. Tetapi perlu diperhatikan kondisi tubuh dan kesehatan kucing, bila lemah dan belum kuat vaksinasi ditunda.
Hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum vaksinasi ?
Sebelum dilakukan vaksinasi, wajib dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan feses terhadap parasit. Kucing harus dalam keadaan sehat dan bebas dari cacing ketika dilakukan vaksinasi. Kucing yang dalam keadaan demam, nafsu makan berkurang, mukosa hidung kering sebaiknya dilakukan penundaan vaksinasi sampai keadaannya benar-benar sehat.
Apa resikonya bila kucing tidak divaksinasi ?
Apabila kucing tertular infeksi virus dan bila zat kebal (antibodi) tidak cukup untuk melawan virus, kucing dapat mengalami kematian. Lebih berbahaya lagi bila terkena rabies, karena dapat menularkan penyakit tersebut ke pemilik atau orang lain di sekitar kucing tersebut.
Bisa jadi Beno, begitu Citra memanggilnya kucingnya terkena Panleucopemia.
Kejadian di atas banyak terjadi dan dialami bagi pecinta hewan peliharaan kucing. Itu sebabnya pencegahan dengan cara vaksinasi harus dilakukan pada kucing.
Apa pengertian vaksinasi ?
Vaksinasi merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan agar hewan menjadi kebal terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksin adalah mikroorganisme berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan. Hewan kesayangan yang divaksinasi akan mendapatkan kekebalan terhadap bakteri atau virus. Zat kebal (antibodi) dapat menurun dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu dilakukan vaksinasi ulangan.
Kapan dilakukan vaksinasi ?
Apabila usia kucing mencapai umur 8-9 minggu. Tetapi perlu diperhatikan kondisi tubuh dan kesehatan kucing, bila lemah dan belum kuat vaksinasi ditunda.
Hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum vaksinasi ?
Sebelum dilakukan vaksinasi, wajib dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan feses terhadap parasit. Kucing harus dalam keadaan sehat dan bebas dari cacing ketika dilakukan vaksinasi. Kucing yang dalam keadaan demam, nafsu makan berkurang, mukosa hidung kering sebaiknya dilakukan penundaan vaksinasi sampai keadaannya benar-benar sehat.
Apa resikonya bila kucing tidak divaksinasi ?
Apabila kucing tertular infeksi virus dan bila zat kebal (antibodi) tidak cukup untuk melawan virus, kucing dapat mengalami kematian. Lebih berbahaya lagi bila terkena rabies, karena dapat menularkan penyakit tersebut ke pemilik atau orang lain di sekitar kucing tersebut.
Vaksin apa saja yang diberikan pada kucing ?
Ada beberapa penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kematian pada kucing, yaitu : Feline Panleucopenia (Distemper kucing), Rhinotracheitis dan Calicivirus (Flu Kucing), Chlamydia, Feline Leukemia dan Rabies.
Bagaimana jadwal vaksinasi pada kucing ?
Umur 8-9 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Pemberian obat cacing
Umur 12-14 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi ulangan Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Umur 20 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi Rabies
Pemeriksaan
Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Pemberian obat cacing
Umur 12-14 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi ulangan Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Umur 20 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi Rabies
Bagi seekor kucing yang belum pernah mendapat vaksinasi, dilakukan pemeriksaan umum dan divaksinaisi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia) dan Vaksinasi Rabies.
(sumber: Drh. Wisnu Wasisa Putra, MP - deptan.go.id)
Penyakit yang umum terjadi pada kucing anda
Kucing kita dapat saja sakit walaupun kita sudah berusaha sebaik mungkin memeliharanya. Penyakit kucing bervariasi mulai dari mulai flu ringan sampai kepada penyakit yang fatal. Berikut kita diskusikan beberapa penyakit yang paling umum saja.
Infeksi saluran pernafasan bagian atas sangat umum terjadi pada kucing, yang sering disebut dengan flu kucing oleh para pemilik kucing. Gejala yang timbul hampir sama dengan flu yang terjadi pada manusia, diikuti dengan bersin dan hidung berair. Infeksi ini bervariasi tingkatannya dan dapat menular dari satu kucing ke kucing lainnya.
Infeksi saluran pernafasan bagian atas dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan infeksi ini dapat berlangsung dari beberapa hari saja sampai berminggu minggu. Dalam kondisi seperti ini, kucing sebaiknya dipaksa makan dengan cara menghangatkan makanannya dan menempelkan handuk hangat untuk menghapus cairan yang keluar dari hidung dan mata.
Jika kehilangan nafsu makan ini terus berlangsung dan cairan yang kelar sudah berubah kucing kehijauan dan menjadi kental, maka kucing anda sebaiknya dibawa ke dokter hewan secepatnya. Jika tidak dilakukan maka masalahnya akan semakin serius.
Feline Chlamydia adalah semacam penyakit yang disebabkan oleh bateri yang berpengaruh pada kondisi tubuh kucing, biasanya menginfeksi mata dan menyebabkan conjunctivitis. Gejala yang timbul adalah anorexia, batuk kesulitan bernafas, pneumonia, demam, bersin, hidung berair dll. Penyakit ini sebaiknya diatasi dengan menggunakan antibiotik. Penyakit ini juga merupakan penyakit umum yang menyerang kucing.
Panleukopenia adalah penyakit yang menyebabkan jumlah sel darah putih kucing menurun dengan drastis. Seperti yang kita ketahui, sel darah putih sangat vital bagi pertahanan tubuh. Dalam kondisi seperti ini, kucing akan mudah terserang penyakit infeksi yang mematikan. Vrus penyebab penyakit ini ditularkan melalui sekresi tubuh seperti melalui feces dan dapat juga terbawa oleh sepatu dan air.
Feline leukemia virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada kucing. Salah satunya adalah leukimia atau yang lebih dikenal dengan kanker darah putih. Belum ada perlakuan yang efektif untuk mengatasi virus dan penyakit ini dan biasanya akan menyebabkan kematian setelah beberapa bulan atau tahun setelah kejadian penyakit ini. Virus ini biasanya dapat tertular pada saat kucing berkelahi. Penyebaran lain dapat saja melalui makanan, air minum yang digunakan bersama, atau dapat saja menular dari induk ke anak yang ada dalam kandungan.
Parasit adalah organisme yang makan atau hidup dari organisme lain. Kucing dipengaruhi oleh parasit ini yang biasanya hidaup dengan cara memakan darah kucing. Parasit eksternal seperti mite, fleas dll dapat kita lihat pada kulit atau bulu kucing dan juga di telinga. Pendeteksian parasit internal lebih sulit dilakukan. Terkadang kita dapat melihat seperti butiran nasi kecil di anus kucing atau di tempat tidur kucing. Beberapa parasit internal adalah cacing gelang, cacing kait, caping pita dll
Coccidia adalah parasit mikro yang hidup pada didning usus kecil. Gejala yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah diare dan jika tidak dilakukan pengobatan akan mengakibatkan dehidrasi atau bahkan kematian.
Ear mites biasanya hidup dan tinggal di saluran kuping dan menebabkan gatal yang luar biasa pada kucing
(sumber : Nuzacats)
Bahaya Air Liur Kucing
Sebagai pencinta kucing, Anda pasti tidak akan keberatan kalau Si Manis mendaratkan gigitan atau cakaran mesranya di tubuh Anda. Tapi tahukah Anda apa yang terkandung dalam air liur kucing kesayangan Anda itu? Di dalam air liur kucing terdapat bakteri Bartonella henselae. Bakteri ini merupakan bakteri yang cukup berbahaya bagi pencinta kucing karena pada tingkat lanjut dari infeksinya dapat menyebabkan kematian.
B. henselae menyebabkan penyakit yang disebut sebagai cat-scratch disease (CSD) atau penyakit cakaran kucing. Penyakit ini dapat menyerang manusia melalui gigitan, cakaran dan paparan air liur kucing. Bakteri B. henselae terdapat dalam air liur semua jenis kucing. Bakteri ini dibawa oleh kutu kucing. Keberadaan B. henselae dalam air liur kucing tidak menyebabkan kucing menjadi sakit. Hampir sebagian besar kucing membawa bakteri ini pada air liurnya. Anak kucing lebih rentan untuk terpapar bakteri ini daripada kucing dewasa.
B. henselae terdapat di seluruh belahan dunia. Pada negara-negara 4 musim, bakteri ini selalu muncul ketika musim dingin dan gugur. CSD tidak menular dari manusia ke manusia. CSD hanya ditularkan melalui cakaran atau gigitan kucing yang sebelumnya telah terpapar B. henselae. CSD juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur kucing, terutama jika terdapat luka yang terbuka. Jika seseorang telah tertular CSD, maka orang tersebut biasanya akan menciptakan imun sehingga kebal terhadap serangan CSD berikutnya.
Umumnya CSD tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Setelah dicakar atau digigit kucing biasanya akan tampak luka atau bengkak pada bagian yang terkena cakaran atau gigitan. Luka atau bengkak tersebut dapat juga muncul dalam waktu 3-10 hari kemudian. Luka akan tampak merah, sakit dan bernanah. Jika keadaan ini tidak segera diobati, akan timbul komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Komplikasi akan semakin parah bila terjadi pada orang tua, anak-anak, penderita HIV dan diabetes.
Gejala
1. Demam.
2. Letih.
3. Sakit kepala.
4. Hilang selera makan.
5. Bengkak dan sakit yang tidak sembuh dalam waktu lama.
Golongan berisiko
1. Anak-anak.
2. Orang tua.
3. Penderita HIV.
4. Pengidap diabetes.
5. Orang yang sering membelai kucing.
Diagnosa dan perawatan
Ada tiga jenis uji untuk mendiagnosa CSD, yaitu:
1. Uji kulit.
2. Uji darah.
3. Uji B. henselae dengan menggunakan cairan atau jaringan dari kelenjar limfa yang bengkak.
Umumnya CSD bukanlah penyakit yang memerlukan perawatan khusus, tetapi bila terjadi pembengkakan kelenjar limfa dan terasa sangat sakit maka akan diperlukan antibiotik. Bila kelenjar limfa membengkak mengeluarkan nanah, maka diperlukan pembedahan kecil untuk mengeluarkan nanah tersebut.
Komplikasi CSD
1. Bakteri B. henselae dapat menyebar sampai ke jaringan luar otak (meningitis) dan otak (encephalitis). Pada 3-5% orang yang terpapar B. henselae mengalami hal ini.
2. Radang pada retina mata.
Diperlukan perawatan jika:
1. Bekas cakaran atau gigitan tidak juga sembuh dalam waktu 2-3 minggu.
2. Daerah sekitar gigitan menjadi merah dan membengkak setelah 2 hari.
3. Demam berkepanjangan selama beberapa hari setelah dicakar atau digigit.
4. Kelenjar limfa yang membengkak dan sakit lebih dari dari 2-3 minggu.
5. Sakit pada daerah sendi atau tulang, sakit perut (muntah atau diare) tanpa disertai demam.
6. Merasa sangat letih lebih dari 2-3 minggu.
Pencegahan CSD
1. Membiasakan diri selalu mencuci tangan setiap kali memegang kucing.
2. Hati-hati ketika membelai kucing, jangan sampai kucing menjadi merasa terganggu hingga mencakar atau menggigit.
3. Mandikan kucing dengan teratur untuk mencegah kutu.
4. Jika ada kucing yang berkelahi sebaiknya tidak usah dilerai dengan tangan langsung untuk mecegah terkena cakaran atau gigitannya.
(Sumber: toleethong.multiply)
Senin, 02 Mei 2011
Merias Kucing
Merias
Merias sangat penting bagi anak kucing Anda. Tidak hanya kesempatan terbaik bagi Anda untuk memeriksa kutu atau luka tersembunyi, tetapi juga merupakan kesempatan terbaik bagi Anda dan anak kucing Anda menikmati saat bersama.
Agar mendapatkan hasil terbaik dalam merias kucing Anda, mulailah secara teratur mulai awal kehidupannya. Sekali seminggu biasanya ideal, tetapi jika Anda mempunyai jenis yang berbulu panjang seperti Persia atau Birma Anda perlu merias setiap hari untuk menghindari bulu kusut.
Cara merias
Merias sangat penting bagi anak kucing Anda. Tidak hanya kesempatan terbaik bagi Anda untuk memeriksa kutu atau luka tersembunyi, tetapi juga merupakan kesempatan terbaik bagi Anda dan anak kucing Anda menikmati saat bersama.
Agar mendapatkan hasil terbaik dalam merias kucing Anda, mulailah secara teratur mulai awal kehidupannya. Sekali seminggu biasanya ideal, tetapi jika Anda mempunyai jenis yang berbulu panjang seperti Persia atau Birma Anda perlu merias setiap hari untuk menghindari bulu kusut.
Cara merias
Kunci untuk mendapatkan hasil merias yang baik dan teratur adalah kesabaran! Ingat, ini relatif merupakan pengalaman baru bagi anak kucing Anda (dan mungkin Anda juga!) jadi berikan waktu sebanyak mungkin untuk menemukan apa yang disukai anak kucing Anda dan di mana daerah sensitifnya. Hati-hati dengan kupingnya yang lembut dan daerah perut.
Gunakan sisir untuk membuang bulu lepas atau kusut. Tidak hanya akan menghilangkan kekusutan, tetapi juga membantu mengurangi banyaknya bola-bulu. Bola-bulu terbentuk di perut kucing karena menelan bulu yang melekat di lidahnya saat dia membersihkan dirinya sendiri. Bola-bulu ini dapat sewaktu-waktu menyebabkan gangguan di dalam perut anak kucing.
Sisir bergigi lebar cocok untuk kucing berbulu panjang dan sisir bergigi tipis untuk yang berbulu lebih pendek, dan sisir kutu, yang sangat tipis, membantu membuang kutu-kutu dan kotoran kutu dari bulu.
Memandikan
Anda mungkin heran mempelajari beberapa anak kucing ternyata suka dimandikan, tetapi jangan terlalu sering. Mencuci anak kucing Anda dapat membantu mengurangi bulu kusut pada kucing berbulu panjang. Untuk beberapa jenis kucing, mencucinya dengan sampo yang mengandung obat kadang-kadang diperlukan untuk merawat kulit mencapai kondisi tertentu. Tanyakan kepada dokter hewan Anda jika tidak jakin bagaimana memandikannya dan produk apa yang paling cocok untuk keperluan itu.
Kuku anak kucing
Meskipun anak kucing melindungi kukunya dari kerusakan dengan menyembunyikannya di dalam jari, sebaiknya periksalah sekali-kali untuk memastikan kuku itu tetap rapi dan tidak terlalu panjang.
Kuku yang terlalu panjang menyebabkan masalah tersendiri untuk anak kucing yang selalu hidup di dalam rumah, karena sedikit kesempatan merapikan kuku dengan mengasahnya di pohon atau pagar. Memberinya tempat mengasah kuku dapat membantu, tetapi jika masih menjadi masalah, Anda perlu memotongnya.
Agar dapat melakukan hal ini dengan baik, Anda perlu membeli gunting kuku kucing. Tekanlah telapak tangan kucing dengan lembut untuk mengeluarkan kuku dan potong ujungnya. Hati-hati memperkirakan seberapa pendek agar tidak mengenai pembuluh darah. Jika Anda kurang yakin untuk melakukan ini, mintalah dokter hewan Anda memberi contoh bagaimana melakukannya.
Gunakan sisir untuk membuang bulu lepas atau kusut. Tidak hanya akan menghilangkan kekusutan, tetapi juga membantu mengurangi banyaknya bola-bulu. Bola-bulu terbentuk di perut kucing karena menelan bulu yang melekat di lidahnya saat dia membersihkan dirinya sendiri. Bola-bulu ini dapat sewaktu-waktu menyebabkan gangguan di dalam perut anak kucing.
Sisir bergigi lebar cocok untuk kucing berbulu panjang dan sisir bergigi tipis untuk yang berbulu lebih pendek, dan sisir kutu, yang sangat tipis, membantu membuang kutu-kutu dan kotoran kutu dari bulu.
Memandikan
Anda mungkin heran mempelajari beberapa anak kucing ternyata suka dimandikan, tetapi jangan terlalu sering. Mencuci anak kucing Anda dapat membantu mengurangi bulu kusut pada kucing berbulu panjang. Untuk beberapa jenis kucing, mencucinya dengan sampo yang mengandung obat kadang-kadang diperlukan untuk merawat kulit mencapai kondisi tertentu. Tanyakan kepada dokter hewan Anda jika tidak jakin bagaimana memandikannya dan produk apa yang paling cocok untuk keperluan itu.
Kuku anak kucing
Meskipun anak kucing melindungi kukunya dari kerusakan dengan menyembunyikannya di dalam jari, sebaiknya periksalah sekali-kali untuk memastikan kuku itu tetap rapi dan tidak terlalu panjang.
Kuku yang terlalu panjang menyebabkan masalah tersendiri untuk anak kucing yang selalu hidup di dalam rumah, karena sedikit kesempatan merapikan kuku dengan mengasahnya di pohon atau pagar. Memberinya tempat mengasah kuku dapat membantu, tetapi jika masih menjadi masalah, Anda perlu memotongnya.
Agar dapat melakukan hal ini dengan baik, Anda perlu membeli gunting kuku kucing. Tekanlah telapak tangan kucing dengan lembut untuk mengeluarkan kuku dan potong ujungnya. Hati-hati memperkirakan seberapa pendek agar tidak mengenai pembuluh darah. Jika Anda kurang yakin untuk melakukan ini, mintalah dokter hewan Anda memberi contoh bagaimana melakukannya.
(Sumber: typespecies.blogspot)
Memilih Kucing Persia Sebagai Indukan
Sebelum kita membeli atau memelihara kucing persia, banyak hal yang harus dipikirkan sebelum mulai untuk membiakan kucing, terutama kucing persia. Keputusan untuk mengawinkan kucing ini harus benar benar dipertimbangkan dengan matang. Tujuan pembiak harus jelas, apakah ingin mendapatkan persia juara (show quality) atau sekedar kualitas biasa (pet quality). Perencanaan lokasi pembiakan juga harus sudah ditetapkan, merawat induk nanti yang bunting dan mengurus anak kucing bukanlah pekerjaan yang gampang. Selain itu harus telaten dan sabar, juga perlu dilakukan dengan rasa kasih sayang dan tanggung jawab.
Ada tiga standar kualitas kucing yang dikategorikan oleh organisasi penggemar kucing. Ketiga standar kualitas ini bisa dijadikan acuan atau panduan dalam memilih dan membeli kucing Persia. Standar kualitas ini didasarkan pada tujuan pemeliharaan kucing itu sendiri.
1. Pet quality
Adalah kucing yang tidak seluruhnya memenuhi standar, baik kesempurnaan genetic, warna, maupun bentuk tubuhnya. Umumnya kucing seperti ini dipelihara hanya sebagai kesenangan.
2. Breed Quality
Berbeda dengan pet quality yang hanya dipelihara untuk kesenangan, kucing breed quality merupakan kucing berkualitas yang bisa dijadikan induk. Kucing breed quality ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan pet quality, tetapi lebih rendah daripada show quality.
kucing persia
3. Show Quality
Kucing standar show quality adalah kucing yang sejak kecil telah menunjukkan kualitas terbaik dibandingkan dengan kucing lain, sehingga breeder (cattery) mengkategorikan sebagai sebagai kucing kontes dan menjualnya dengan harga paling mahal.
a. Jenis Kelamin
Sebenarnya pemilihan kucing berdasarkan jenis kelamin sangat tergantung dari keinginan atau minat kita. Perbedaan jenis kelamin kucing mudah diketahui. Jika jarak antara anus dan lubang kelamin agak jauh dan lubang kelamin berbentuk bulat, bisa dipastikan kucing tersebut adalah jantan. Pada betina lubang kelamin tersebut berbentuk memanjang atau membentuk celah.
b. Umur
Pemula disarankan membeli dan memelihara kucing yang masih anakan. Umumnya, anak kucing lebih cepat beradaptasi dibandingkan dengan kucing dewasa. Disamping itu tingkah laku lebih lucu dan menggemaskan, sehingga lebih menyenangkan pemiliknya dalam memahami karakter kucing Persia. Idealnya anak kucing yang dibeli berumur 10-12 minggu, yaitu telah disapih dari induknya dan sudah mandiri.
c. Mencermati kondisi
Sebaiknya menanyakan kondisi kucing pada pembiak tentang kesehatan atau penyakit bawaan. Tanyakan pula kartu vaksinasi. Di cek pula kondisi berat badannya serta kelengkapan organ-organnya
Untuk mendapatkan indukan baik kita harus jeli dalam memilih indukan yang baik seperti :
a. Badan atau Body
Sebaiknya memilih tipe Cobby, yaitu berkaki pendek dan besar, pundak lebar dan kepala melingkar. Dada kucing persia lebar dan dalam. Punggung rata dan lebar dengan tulang yang pendek dan besar. Bahu dan pinggulnya lebarnya sama. Perut berukuran kecil. Otot-ototnya keras dan berkembang dengan baik.
b. Mata
Kucing harus memiliki sepasang mata yang bulat dan besar, terbuka lebar, berwarna cerah dan penglihatannya tajam.
c. Hidung
Hidungnya harus pesek atau pendek, berukuran kecil melebar, dan mendongak ke atas. Di bagian pangkal hidung tampak ada belahan.
d. Telinga
Telinga kucing harus kecil dengan ujung membulat. Jarak antar telinga relatif jauh. Pangkal telinga tidak terlalu terbuka, sedangkan ujungnya melengkung dan menghadap ke bawah.
e. Kepala
Kucing persia memiliki kepala yang berukuran relatif besar atau padat dan melingkar. Struktur tulang wajah atau tengkorak besar, kokoh, dan melingkar. Sementara itu, dagunya bulat, kuat, dan tidak terlalu rendah. Rahangnya besar dan kuat yang ditopang oleh leher yang kuat, pendek, tebal, gigi rapi dan bersih dan under bite tidak lebih dari 2 mm
f. Ekor
Kucing persia memiliki ekor yang pendek, tebal, dan lurus. Ekor yang proposianal atau ideal adalah jika dilipat ke depan dari pangkalnya, ujungnya akan tepat di tengah tengah perutnya. Disamping itu pangkal ekor tidak kaku dan membentuk sudut yang lebih rendah daripada punggungnya.
Selain itu ada beberapa sarat yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kucing persia yang dijadikan indukan
a. Surat silsilah
surat silsilah adalah surat yang memuat asal-usul kucing. Pada surat silsilah tersebut dicantumkan data induk jantan dan betina 2-4 generasi. Surat juga harus dilengkapi dengan prestasi yang pernah diraih oleh induk. Surat silsilah berguna untuk menjamin keaslian jenis kucing ras.
b. Surat registrasi dan cat ID
surat registrasi menunjukan bahwa kucing persia bersangkutan berasal dari keturunan murni nenek moyangnya, memiliki silsilah yang jelas, serta sudah didaftarkan oleh pembiak atau breeder. Surat tersebut harus dikeluarkan oleh organisasi cat club yang ada di negara bersangkutan
c. Sertifikat Vaksinasi
Sertifikat ini mengindikasikan bahwa hewan tersebut sudah pernah divaksin untuk mencegah penyakit.
(Sumber: vet-klinik.com)
Metode Perkawinan kucing Persia
Pemilik kucing persia harus mengetahui dan selalu mengontrol karakter dan keadaan kucingnya apalagi ketika kucing tersebut sedang birahi, hal ini dilakukan untuk menghindari perkawinan inbreeding dan dapat menangani perkawinan secara benar.
Masa birahi
Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan dimana berlangsung selama 7-10 hari, dan siklus birahi akan berulang setelah 1,2-3 bulan. Tanda kucing betina birahi antara lain suara menjadi berat dan keras, suka berguling- guling, agresif, dan nafsu makan menurun.
Kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan sebelum berumur 1 tahun dengan berat minimum 6 pound (sekitar 2,7 kilo). Pemilik perlu memperhatikan timbulnya pyometra sehingga menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali.
Pyometra adalah infeksi uterus karena penumpukan hormone progesterone, dan berakibat adanya penebalan dinding uterus dan berpotensi tumbuhnya bakteri, dan jika terjadi pyometra maka harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian.
Pemilik kucing harus selalu memperhatikan kesehatan kucing persia miliknya karena ini merupakan prioritas utama sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa menyusui dan membesarkan anak-anaknya sebelum anaknya lepas sapih (umur 3 bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. Formula minimum untuk periode re-breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.
Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi yaitu suara mulai keras, suka mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya.
Pemeriksaan sebelum perkawinan
Dilakukan pemeriksaan terutama pada kucing betina, yaitu :
* Vaksinasi
Tujuan vaksinasi adalah agar anak yang dilahirkan bisa memperoleh nutrisi yang baik dari induk yang bebas penyakit, sehingga anaknya bisa gemuk dan sehat.
* Pemberian obat cacing
Tujuannya adalah agar anak kucing yang dilahirkan tidak cacingan.
* Kondisi kesehatan
Sebelum dikawinkan kucing betina harus dipastikan dalam keadaan sehat, tidak kurus, kulit dan bulu tidak bermasalah. Tujuannya agar proses perkawianan lancer, proses persalinan lancar, dan anak yang dilahirkan tidak mengalami masalah akibat tertular penyakit dari induknya.
Kucing jantan hanya diperiksa seperti biasanya (general checkup).
Proses perkawinan
Cara mengawinkan kucing Persia :
* Kucing jantan dan betina didekatkan tetapi tidak dalam satu kandang. Proses ini sebagai pengenalan dan penentuan proses selanjutnya. Jika berjalan lancar maka membutuhkan waktu antara 1-2 hari.
* Proses perkawinan dapat dilangsungkan dan biasanya berjalan secara alami. Pejantan akan mendekati betina, menciumi kemaluan betina, mulai menaiki sambil menggigit tengkuk betina, dan berlangsunglah perkawinan. Saat berlangsung penetrasi, biasanya betina mengerang keras lalu berguling dan sambil menjilati kemaluannya.
* Ada kalanya betina sulit dikawini pejantan karena salah posisi (miring, terlentang, pinggul tidak diangkat). Jika hal ini terjadi maka kita dapat membantunya dengan memegang betina pada posisi yang benar. Keberhasilan proses ini tergantung pada kemauan, kemampuan, pengalaman, dan kesabaran pejantan menghadapi betina.
Proses kedua dan ketiga akan berlangsung 2-7 hari dan setelah itu pejantan dan betina bisa dipisahkan.
Sebaiknya mating dilakukan 3-4 kali per hari dalam jangka waktu 2-3 hari berturutan, setelah itu pisahkan pejantan dan betinanya sampai kita yakin terjadinya kehamilan. Bila proses kehamilan gagal biasanya betina akan mengalami estrus lagi. Sebaiknya proses perkawinan juga diawasi, paling tidak kita menyaksikan bahwa proses tersebut berhasil yang ditandai dengan betina yang berguling-guling dan marah bila didekati oleh pejantannya.
Tidak seperti breeding pada anjing, telur kucing akan dijatuhkan setelah proses breeding terjadi dan semuanya dijatuhkan sekaligus. Oleh karena itu betina akan berguling-guling dalam rangka menjatuhkan telurnya agar bisa bertemu dengan sperma yang ditinggalkan pejantannya.
Biasanya (tidak selalu) dalam 24 jam atau 48 jam setelah proses matting, betina akan berhenti memberikan tanda2 birahinya (berteriak2, berguling-guling, merintih2). Ini menandakan bahwa proses pembuahan telah terjadi. Dan kemudian dalam hari ke 21 sudah bisa di cek apakah puting susunya membesar dan berubah warna menjadi pink. Pada beberapa kucing Persia, perubahan bisa saja terjadi pada 1 bulan pertama atau bahkan pada minggu ke 6.
Kadang-kadang antara hari ke 21-28, betina menunjukkan gejala2 heat lagi yang terjadi karena perubahan hormonal. Atau juga terjadi pada minggu ke 6 dimana dia mulai merasakan pergerakan anak didalam perutnya. Pada masa ini, biasanya dia akan mencari tempat untuk sembunyi untuk melahirkan. Pastikan bahwa tersedia tempat yang tenang dari gangguan kucing lain sebelum proses kelahiran terjadi.
Kucing betina biasanya mengalami masa kehamilan antara 59-68 hari. Untuk mempermudah perhitungan, kita bisa mengambil angka rata2 63-65 hari dihitung dari hari pertama kita mulai mengawinkan (asumsi terjadi pembuahan pada hari pertama). Gunakan calendar untuk menandai masa kawin dan kemungkinan masa kelahiran. Hal sangat penting bagi kita sebagai pemilik untuk mengevaluasi kondisi kehamilan terutama menjelang minggu-minggu terakhir. Diskusikan perkembangan dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatannya.
(Sumber: vet-klinik.com)
Langganan:
Postingan (Atom)